Tuesday, February 12, 2013

Menerima dan Mengambil Pelajaran Dari Kekalahan di Pertandingan

“Jika Anda tidak menjadi yang pertama, kau pasti yang terakhir. Anda tahu, Anda tahu apa yang saya bicarakan? ”~ Ricky Bobby
“Tunjukkan pecundang yang baik dan saya akan menunjukkan pecundang.” ~ Vincent Lombardi
“Selalu mengubah situasi negatif menjadi situasi positif.” ~ Michael Jordan
Kemenangan dalam sebuah kompetisi
Ungkapan-ungkapan di atas adalah ungkapan yang telah disampaikan oleh beberapa atlet olahraga dalam mensikapi nilai keberhasilan dan kekalahan dalam suatu pertandingan.
Dalam kehidupan manusia, dalam berbagai kegiatan atau aktivitas hidupnya mempunyai satu nilai untuk sebuah harga keberhasilan dari usaha yang dilaksanakannya. Persaingan dalam kehidupan ini adalah nilai-nilai yang normal dan manusiawi. Semua orang akan berlomba-lomba untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-cita atau keinginan dalam hidupnya. Sebagian orang merasa puas dengan semua keberhasilannya dan sebagian lainnya merasa bahwa kekalahan adalah akhir dari segalanya.
Dalam sebuah kompetisi atau pertandingan, baik pertandingan yang terukur maupun yang tidak terukur, pada akhir kompetisi itu akan mengetahui hasil akhirnya yaitu ada yang menjadi pemenang dan ada yang tersisih. Tidak sedikit ungkapan kalimat yang bijaksana menjadi seperti pendorong atau motivasi bagi orang-orang yang merasa telah gagal melaksanakan sesuatu. Kadangkala akan terasa sangat sulit menerima masukan, teguran ataupun nasehat ketika kita telah “dikalahkan” dalam sebuah kompetisi. Hal ini akan memberikan kesan buruk pada mental kehidupan seorang atlet.
Upaya yang dapat dilakukan oleh seorang pelatih yang mengetahui karakteristik murid-muridnya kadangkala melebihi batas yang cukup mengkhawatirkan dari sisi psikologi anak didiknya. Upaya untuk melindungi atlet adalah sangat wajar dan natural, tetapi yang harus diingat bahwa dalam kompetisi atau pertandingan “Sebenarnya ada pemenang dan yang tersisih/kalah”. Sebagai seorang instruktur atau pelatih seharusnya mengajarkan dan membina atletnya mengenai CARA untuk bersaing dan menang atau BAGAIMANA menerima suatu kekalahan secara SEHAT dan POSITIF
Terdapat suatu keyakinan bahwa jika kita mau mengakui suatu persaingan (kompetisi) secara harfiah akan menghasilkan atau melahirkan suatu “Keunggulan”. Apakah terdapat sisi buruk dari suatu pertandingan (kompetisi)???Apa yang dapat mungkin terjadi dalam suatu kompetisi bahwa kita akan kehilangan sebuah pelajaran besar??seorang bijak pernah berkata, “ketika anda mengalami kekalahan, jangan sampai anda kehilangan sebuah pelajaran”.
Seorang yang mengalami kekalahan (pecundang) sebenarnya tidak seperti ungkapan yang disampaikan oleh Lombardi di atas. Mengapa??Lombardi mengatakan bahwa tunjukkan padaku seorang “pecundang (kekalahan) yang baik”, hal ini digunakan untuk menerima sebuah kekalahan dan saya akan tunjukkan siapa sebenarnya yang “pecundang” (kekalahan).  Hal ini sama sekali benar-benar berbeda dengan apa yang dimaksud dengan pecundang “yang baik”. Secara nyata, Michael Jordan adalah sebuah contoh yang baik, yang mengatakan “bangun kembali dari bawah (kekalahan)”


Michael Jordan adalah salah satu “Pemenang” terbesar di planet ini, dia telah mendapatkan enam kali gelar juara. Yang perlu diingat adalah bahwa tidak semua jalan raya atau jalanan selalu diaspal dengan mulus, terkadang kita temui jalan sedikit bergelombang, lubang kecil maupun lubang yang cukup besar.
Ungkapan Michael Jordan adalah ungkapan yang menunjukkan sifat optimisme seorang yang memiliki mental positif yang TIDAK ingin kehilangan atau tidak tahan menerima kehilangan dan MAMPU mengambil suatu pelajaran (Belajar dari pengalaman yang telah diterima) dari setiap kekalahan pada suatu kompetisi atau pertandingan untuk menjadi pemenang di kemudian hari. Memang inilah salah satu cara untuk menjadi “Pemenang” yang melalui berbagai “kehilangan” pada suatu kompetisi. Bahkan boleh dibilang tidak ada yang namanya pemenang – yang adalah adalah hanya seorang yang menerima kekalahan dengan kebesaran hati yang akan menjadi pemenang.
Persaingan atau kompetisi adalah jauh lebih baik bagi yang kalah daripada  seorang yang menjadi pemenang. Kekalahan dan kehilangan adalah bersifat sementara, hal ini sama saja dengan yang menjadi pemenang pada kompetisi tersebut. Kita akan menemukan suatu pelajaran yang amat penting dan berharga bahwa kita harus dapat menghargai suatu nilai dari sifat “FANA” dalam konteks waktu. Tidak ada keabadian dalam kehidupan seorang manusia, demikian pula halnya dalam sebuah kompetisi. Sebagaimana yang disampaikan Winston Churcill “Hidup anda (waktu) adalah dinamis dan bukan statis”. Berapa kali dan berapa banyak para atlet olimpiade menerima kegagalan dan bangkit kembali dari kekalahan pada olimpiade sebelumnya. Seseorang PECUNDANG (yang benar-benar kalah tanpa motivasi) akan mempunyai pemikiran bahwa akan sulit untuk memastikan menjadi seorang juara pada kompetisi berikutnya
Bagaimana dengan kekalahan anda pada kompetisi atau pertandingan yang terakhir???apakah mempengaruhi kehidupan latihan anda???ataukah kekalahan itu telah mengalahkan dan menembak anda untuk tidak bangkit lagi???
Tidak pernah ditemui seseorang dengan bakat alami dapat menjadi yang terbaik. Hal ini mengenai sesuatu pembuktian mengenai terjadinya suatu perubahan internal pada diri seorang atlet yang belajar menerima kekalahan, penderitaan, penghinaan dan menantang dirinya sendiri untuk merubahnya demi sebuah keberhasilan tertinggi di masa mendatang. Hidup ini adalah sebuah proses perjalanan, kemenangan adalah proses, tetapi kehilangan adalah sebuah prasyarat….!!!
Pelajaran dari Winston Churchill : “Sukses bukan akhir perjalanan, kegagalan bukan hasil fatal, hal tersebut adalah keberanian untuk melanjutkan hal yang dianggap penting”

No comments:

Post a Comment